Selamat datang

Rabu, 30 Januari 2013

Cerita Sedih Ke Hidupan| Kisah Si Gadis Miskin

                      Kisah Sedih Si Gadis Miskin
Sudah menjadi kehendak Allah memberinya cobaan berupa penyakit kronis yang bersarang dan sudah bertahun-tahun ia rasakan. Ini adalah cerita kisah seorang gadis yang bernama Muha. Kisah ini diriwayatkan oleh zaman, diiringi dengan tangisan burung dan ratapan ranting pepohonan.
Muha adalah seorang gadis remaja yang cantik. Sebagaimana yang telah kami katakan, sejak kecil ia sudah mengidap penyakit yang kronis. Sejak usia kanak-kanak ia ingin bergembira, bermain, bercanda dan bersiul seperti burung sebagaimana anak-anak yang seusianya. Bukankah ia juga berhak merasakannya?
Sejak penyakit itu menyerangnya, ia tidak dapat menjalankan kehidupan dengan normal seperti orang lain, walaupun ia tetap berada dalam pengawasan dokter dan bergantung dengan obat.
Muha tumbuh besar seiring dengan penyakit yang dideritanya. Ia menjadi seorang remaja yang cantik dan mempunyai akhlak mulia serta taat beragama. Meski dalam kondisi sakit namun ia tetap berusaha untuk mendapatkan ilmu dan pelajaran dari mata air ilmu yang tak pernah habis. Walau terkadang bahkan sering penyakit kronisnya kambuh yang memaksanya berbaring di tempat tidur selama berhari-hari.
Selang beberapa waktu atas kehendak Allah seorang pemuda tampan datang meminang, walaupun ia sudah mendengar mengenai penyakitnya yang kronis itu. Namun semua itu sedikit pun tidak mengurangi kecantikan, agama dan akhlaknya…kecuali kesehatan, meskipun kesehatan adalah satu hal yang sangat penting. Tetapi mengapa?

Selasa, 29 Januari 2013

Cerita Sedih Ke Hidupan| Aku Yang Tersakiti.....

25 tahun yang lalu,
Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan Kania harus tetap menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa dan salam sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku. Cita-cita kami sederhana, ingin hidup bahagia.

22 tahun yang lalu,
pekerjaanku tidak begitu elit, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku. Ya, keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya momongan. Seorang putri, kunamai ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya akan budi baik hingga dia tampak sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya dan aku merasa prihatin. Aku harus bisa terima nasib kembali, orangtuaku dan orangtua Kania tak mau menerima kami. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk memaksa dan aku tidak membenci mereka. Aku hanya yakin, suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.

Jumat, 25 Januari 2013

Cerita Sedih Ke Hidupan|Kisah Ku Di Bulan Ramadhan

     أسلم عليكم   
Kisah sedihku di bulan Ramadhan.

Laahaulaa, walaaquwwata illaabillahil aliyyil adzim.
Innalillahi wainnaailaihi raaji'un.
Aku tak tahu dari mana jari jemariku ini harus
dimulai. Kemana pikiran dan kaki melangkah. Kemana
pergi selalu yang menjadi bahan pembicaraan
manusia-manusia di Kairo, baik itu masyarakat
Indonesia, Mesir, Malaysia, apalagi Indonesia, tentang
suatu kejadian yang amat sangat disayangkan.

Tetapi itu sudah menjadi takdir dan kuasa Allah, siapa
dapat menebak, dan menduga isi hati manusia, apa yang
akan terjadi esok kelak pada kita. Hanya Allah yang
maha tahu.

Mungkin diantara pembaca milist sekalian , sudah baca
berita di surat kabar tertanggal 19 oktober ( Kompas
dan Republika ). Semua kejadian yang diberitakan itu
benar adanya, dan itu adalah versi surat kabar.

Ingin saya menyampaikan rasa keprihatinan hati ini,
disaat-saat bulan ramadhan, selalu saja ada kejadian
di Kairo bagi masyarakat Indonesia di Mesir ini.

Malam itu,..suami saya cerita pada saya : " Ma..ima
tahu ngak ada kejadian di Kairo ?

Template by:

Free Blog Templates